Nasabah BRI Kehilangan Karo, Sumatera Utara — Insiden mengejutkan menimpa seorang nasabah BRI di Kecamatan Laubaleng, Kabupaten Karo, yang melaporkan kehilangan seluruh saldo rekeningnya senilai Rp 200 juta. Peristiwa ini terjadi dua hari lalu dan menjadi viral setelah video korban menangis histeris di depan kantor cabang tersebar luas di media sosial.
Kronologi Kejadian
Nasabah BRI Kehilangan Korban, Mayesti br Perangin Angin, menceritakan bahwa ia baru saja melakukan penggantian kartu ATM lama dengan kartu baru di cabang BRI setempat. Namun, dugaan kelalaian prosedural terjadi karena kartu lama tidak dihancurkan sebagaimana seharusnya.
Tak lama setelah penggantian kartu, Mayesti mendapati bahwa saldo rekeningnya menjadi Rp 0. Tidak ada notifikasi penarikan atau transaksi yang menjelaskan hilangnya dana tersebut. Korban pun segera melaporkan kejadian ini kepada pihak bank dan pihak berwenang.
Tanggapan Bank
Nasabah BRI Kehilangan Manajemen BRI cabang Laubaleng langsung melakukan investigasi internal untuk menelusuri penyebab hilangnya saldo nasabah. Bank menyatakan bahwa hilangnya dana bukan akibat kelalaian nasabah, melainkan akibat adanya proses internal yang tidak sesuai prosedur standar.
Sebagai langkah penyelesaian, BRI setuju untuk mengganti seluruh dana senilai Rp 200 juta kepada nasabah. Pihak bank juga berkomitmen untuk memperketat prosedur keamanan, terutama dalam penggantian kartu ATM dan penanganan kartu lama.
Reaksi Publik
Video Mayesti yang viral memicu perhatian luas dari masyarakat. Banyak warganet menyoroti prosedur keamanan bank yang dianggap longgar dan meminta transparansi penuh agar insiden serupa tidak terulang. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam prosedur perbankan, baik bagi pihak bank maupun nasabah.
Implikasi dan Catatan Regulasi
Kasus ini menekankan tanggung jawab bank dalam menjaga keamanan simpanan nasabah. Prosedur internal yang jelas dan disiplin sangat penting untuk mencegah kehilangan dana akibat kelalaian petugas.
Selain itu, literasi finansial dan keamanan digital tetap menjadi aspek penting bagi nasabah. Memahami cara kerja kartu ATM, mobile banking, dan prosedur keamanan dapat meminimalisir risiko seperti penyalahgunaan kartu atau data perbankan.
Kesimpulan
Meski kehilangan saldo dapat menimbulkan trauma finansial dan psikologis bagi nasabah, penyelesaian cepat dari pihak bank menunjukkan langkah positif dalam melindungi hak nasabah. Peningkatan prosedur keamanan dan edukasi nasabah menjadi kunci utama agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.